KKN UNUGHA Cilacap 2025 Rencanakan Mewakafkan Mushaf Al-Qur’an di Plosok Nusantara

 

SADAHAYU – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (UNUGHA) periode 2025 di Cilacap merencanakan program mulia berupa perwakafan mushaf Al-Qur’an untuk beberapa Madrasah Diniyah dan Masjid di pelosok Nusantara. Program ini akan dipusatkan di Desa Sadahayu, dengan menggandeng tiga lembaga filantropi Islam terkemuka yakni Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu), Siaga Peduli, dan Basma.

Ketua pelaksana Kelompok 11 KKN UNUGHA Cilacap 2025, Rio Heksa Pratama, menjelaskan bahwa program ini lahir dari keprihatinan mahasiswa terhadap minimnya akses santri dan jama’ah Masjid pedesaan terhadap mushaf Al-Qur’an berkualitas. “Kami melihat masih banyak masjid, mushola, dan Madrasah Diniyah di Desa Sadahayu yang kekurangan mushaf Al-Qur’an. Ini menjadi tantangan besar dalam upaya meningkatkan literasi Qur’ani masyarakat,” ungkapnya.

Program perwakafan mushaf Al-Qur’an ini menargetkan distribusi ke beberapa titik lokasi strategis, meliputi masjid, mushola, madrasah, dan pondok pesantren yang tersebar di wilayah Desa Sadahayu dan sekitarnya. Setiap lokasi akan menerima paket lengkap sesuai dengan kebutuhan mushaf Al-Qur’an dengan kualitas terjemahan dan tajwid yang baik.

Kolaborasi dengan Lazisnu, Siaga Peduli, dan Basma menjadi kunci sukses program ini. Koordinator lapangan dari Lazisnu, Muamanatush Sholihah, menyatakan antusiasme lembaganya dalam mendukung program literasi Qur’ani. “Lazisnu memiliki pengalaman panjang dalam program wakaf Al-Qur’an. Kemitraan dengan mahasiswa KKN UNUGHA ini akan memperluas jangkauan program hingga ke desa-desa terpencil,” jelasnya. Ketiga lembaga ini akan memastikan keberlanjutan program melalui monitoring dan evaluasi berkala terhadap pemanfaatan mushaf yang telah didistribusikan.

 

Kepala Desa Sadahayu, Bapak Daswa, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UNUGHA. “Program ini sangat bermakna bagi masyarakat kami. Selama ini, banyak warga yang harus berbagi mushaf ketika mengikuti pengajian atau sholat berjamaah karena keterbatasan jumlah Al-Qur’an,” ujarnya.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah santri dan jama’ah masjid atau mushola, khususnya dalam aspek tilawah dan tadarus Al-Qur’an. Selain itu, ketersediaan mushaf yang memadai akan mendorong tumbuhnya budaya membaca Al-Qur’an di kalangan masyarakat pedesaan.

Pelaksanaan program dijadwalkan berlangsung selama 40 hari masa KKN, dimulai dari survei lokasi, procurement mushaf, hingga distribusi dan monitoring. Tim KKN UNUGHA yang terdiri dari 12 mahasiswa dari berbagai fakultas akan terlibat langsung dalam setiap tahapan program. Target jangka panjang program ini adalah terciptanya ekosistem literasi Qur’ani yang berkelanjutan di wilayah pedesaan, sehingga akses masyarakat terhadap kitab suci semakin terbuka luas. Program serupa juga direncanakan akan direplikasi di lokasi KKN UNUGHA lainnya di berbagai daerah.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca artikel lainnya